Thursday, January 5, 2012

Jalan-Jalan di US

this is it!
FARGO-JAZZ MUHAMMAD - Hal ini sangat simple, tapi kalau tak tahu, bisa buat orang tersesat. Tersesat? Wah ada aliran sesat ini! Gundhulmu aliran sesat! Dasar orang, sukanya bikin masalah. Kalau orang alirannya sesat, terus mau apa? Kau gatal-gatal? Kulitmu ada yang luka? Atau tanganmu putus? Bisulan?

Ya sudahlah biarin aja. Ngapain ngurusin orang, hidup saja yang damai. Buka-buka usaha atau apa gitu. Nulis-nulis juga boleh. Atau bikin blog juga boleh. Sini temenan sama aku. Lagipula, masih banyak hal yang bisa dibicarakan.

Tapi soal sesat-sesatan orang di US tak gampang tersesat. Bukan karena minimnya aliran sesat, tetapi karena jalan-jalan di sini memiliki sistem penamaan yang cukup sederhana. Jalan yang mana? Ya jalan yang pakai aspal itu.

Di bagian yang melintang ke arah barat-timur, nama jalannya cuma satu yakni Avenue atau biasa disingkat Ave. Nah, untuk membedakan Avenue satu dengan yang lainnya, jalan diurutkan dengan angka mulai dari Main Avenue, 1st Avenue, dst.

Begitu juga dengan jalan yang membujur ke arah utara-selatan. Namun, namanya bukan Avenue, tetapi Street atau disingkat St. seperti sebelumnya, pengurutan jalan juga dengan angka: Main Street, 1st St, dst. Kalau nanti ada tambahan N atau S, itu berarti north atau south.

Akan tetapi, tak semua juga jalan seperti itu. Untuk jalan-jalan tertentu, ada nama-nama khusus seperti Broadway, Park, University Drive, dan masih banyak lagi. Namun demikian, jumlah jalan yang dengan nama khusus itu tak seberapa bila dibanding jalan yang hanya bernama Avenue atau Street.

Untuk jalan Broadway, ini seringkali identik dengan pusat kota atau biasa disebut downtown. Pusat kota ini maksudnya adalah pusat di mana kota mulai dibangun awal dulunya. Jadi bangunan-bangunan yang ada di Broadway tampak tua-tua dan artistik.

Penamaan jalan yang mudah seperti ini juga didukung dengan konsep tatakota yang baik. Di US, jalan dibangun berblok-blok. Kalau dilihat dari atas, maka terlihat kotak-kotak. Pemisah antara kotak-kotak itulah yang menjadi jalan.


see! this car is going thru the 5th ave s
Di samping itu, sistem jalan di US punya penempatan papan nama yang sangat berbeda dengan Indonesia. Bila kita melihat jalan di Indonesia, maka nama jalannya akan berada di paling ujung dan posisinya membelakangi jalan itu sendiri.

Di US, papan nama jalan ditempatkan searah dengan jalannya. Dari sisi penempatan, sebenarnya tak terlalu berbeda dengan yang ada di Indonesia, tetapi jalan mana yang dinamai-lah yang berbeda.

Kalau di Indo ada papan nama jalan, maka nama yang tertulis adalah untuk jalan yang ada dibelakangnya. Kalau di US, nama jalan itu berarti untuk jalan yang berada di sampingnya. Kalau agak susah membayangkannya, mudahnya begini: Di Indo banyak proyek pembangunan got atau saluran air bukan? Nah biasanya ada nama proyeknya. Ya begitulah penempatan papan nama jalan di US. Ini akan memudahkan seseorang yang bingung akan belok atau terus di pertigaan atau perempatan.

Selain itu, yang membuat mudah di sini adalah penempatan lampu merah. Lampu yang menyala hijau kuning dan merah itu diletakkan di jalan seberang, bukan tepat di atas jalan di mana lampu itu dipergunakan, sebagaimana di Indonesia.

Kalau di Indo, orang yang berhenti di garis paling depan ketika lampu merah, untuk mengetahui lampu telah berubah atau belum, ia harus mendongak ke atas karena lampu benar-benar tepat di atasnya. Namun, untuk di kota-kota besar, seperti Jakarta, aku kira sudah tidak demikian, tapi di banyak kota lainnya sepertinya masih demikian (Ini apa sih demikian-demikian!) yaudah sih!

Tapi, meskipun nampaknya di sini semua tertata rapi, bukan berarti ini lebih baik daripada yang ada di Indo. Kalau di sini, orang tak mudah tersesat jadi ya kurang tantangannya (Halah!). Terus jalan kotak-kotak seperti batu bata, sebuah benda mati.

a part of fargo seen from google maps
Kalau di Indo, jalan berkelok-kelok seperti ular. Ular benda hidup bukan? Makanya, jalan-jalan di Indo lebih menatang untuk berpetualang. Makanya di Indo ada acara “Jejak Petualang”! (Apaan ini?! Promosi?! Sumpah, it has no freakin' sense at all dude!)

Demikian bapak-bapak dan Ibu-ibu. Semoga tidak tersesat! Saya instruksikan untuk berhati-hati di jalan. Presiden SBY mode: ON. Saya instruksikan! (Apa Pak?) Ya apalah, karepmu! Eh-eh, nanti kalau saya selametan, kau ikut bantu-bantu ya, ya ulek-ulek bumbu gitu. Tenang, ada 12 miliar. Super sekali presiden kita ini.


3 comments:

  1. asliiii pengen banget kesanaaaa

    ReplyDelete
  2. Kalo kota buatan memang lebih gampang menatanya ya Jazz... kalo ga salah dulu memang dibuat sistem grid, makanya kotak-kotak begitu... kalo kota2 di Indo kan jalan2nya terbentuk mengikuti pola pesebaran penduduk dan juga sungai2, makanya berkelok2 kaya ular melingkar di pinggir pagar pa Umar, xixixixi... nice info, jadi tau deh kalo papan nama jalannya agak beda dikit cara meletakkannya :p

    ReplyDelete
  3. Salam Super..

    haha ya wes....gak sido nyusul mrunu aq, gak menantang ternyata jalanE....hehehe

    ReplyDelete